Foto: masyarakat tani melakukan aksi unjuk rasa di depan Monumen Nasional (Monas) IndonesiaFoto: |
JAKARTA - Ratusan massa aksi yang terdiri dari kalangan masyarakat tani melakukan aksi unjuk rasa di depan Monumen Nasional (Monas) Indonesia sebagai bentuk kekecewaan terhadap hasil kinerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam periodeisasi kepemimpinan Presiden Jokowidodo.(16/24).
"Menteri Pertanian Indonesia kami nyatakan gagal total dalam mengelola sektor pertanian Indonesia, hal ini terlihat dari anjlok-nya PDB pada kuartal I/2024 yang menunjukkan kontraksi diangka -3,54% selain itu masalah kelangkaan pupuk bersubsidi di berbagai daerah, tingginya harga beras di pasaran, serta dugaan komersialisasi bantuan ALSINTAN di internal kementrian, yang belum mampu diselesaikan oleh Menteri Pertanian selama masa kerjanya, ini adalah catatan buruk dan sudah cukup kita diamkan" Ungkap Jendlap, Syahrir Gunawan.
Massa aksi juga menyoroti kebijakan impor beras yang melonjak 165,27% periode Januari-Mei 2024, ",Kebijakan impor bahan pangan yang terbesar adalah Beras, kebijakan ini kami anggap sebagai salah satu faktor yang merusak harga pasaran di kalangan petani kita". Imbuh Jendlap.
"Kami harap bapak presiden RI terpilih untuk tidak lagi menunjuk Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian, kami tidak ingin periodesasi ini terulang kembali dengan catatan buruk yang sama". Tegas Jendlap
Setelah di Monas, massa aksi ke melanjutkan aksinya di depan Gedung KPK RI, dalam orasinya massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan "Periksa dan adili Mentan Amran Sulaiman terkait dugaan kelangkaan pupuk bersubsidi,
serta dugaan komersialisasi ALSINTAN di tubuh Kementrian Pertanian".
Setelah ditemui oleh pihak KPK, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.