JAKARTA - Forum Pemerhati Kebijakan Publik (FORMATIK) mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya perihal penangkapan aksi premanisme yang dilakukan oleh sekitar 25 orang yang melakukan kericuhan pada agenda Diskusi Forum Tanah Air (FTA) yang diselenggarakan di Grand Kemang Hotel, pada Sabtu 28 September 2024 yang lalu.
Sebelumnya, pada hari tersebut terjadi aksi premanisme dibawah pimpinan Fhelick E Kawalali yang melakukan pengrusakan pada saat berjalannya agenda diskusi yang diselenggarakan oleh FTA.
Sekitar 25 orang tiba-tiba muncul dari arah belakang hotel dengan menggunakan masker kemudian melakukan pengrusakan secara brutal dalam agenda tersebut yang sontak membuat kaget peserta diskusi tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Ahmad Latupono selaku Koordinator Forum Pemerhati Kebijakan Publik menyayangkan atas insiden tersebut.
Ahmad Latupono (baca;anyong) menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut, dan Ia pun memberikan apresiasi kepada Polda Metro Jaya atas langkah tegas yang dilakukan oleh aparat kepolisian tersebut.
"kita turut prihatin atas insiden tersebut, dan kita sangat menyayangkan juga, kenapa hal tersebut masih saja terjadi, padahal kebebasan berkumpul dan berpendapat dijamin keberadaannya oleh undang-undang, kita juga sangat apresiasi langkah tegas yang diambil oleh polda metro, dan kita sangat acungi jempol", papar Anyong dalam keterangannya pada Senin, (30/24) di Jakarta.
Anyong berharap semua pihak tetap menjaga kondusifitas dalam rangka mengahadapi Pilkada mendatang, Ia pun meminta kepada semua elemen untuk bersama-sama sukseskan Pilkada damai dan aman.
"kita harus sama-sama jaga kondusifitas, kedepan kita akan mengahadapi pilkada, semua elemen wajib untuk sukseskan pilkada tersebut, dan kita berharap kedepan jangan lagi terjadi hal-hal yang seperti kemarin, diskusi kan bagus, jadi sah-sah saja, jangan main dibubarin saja", kata Anyong.
Untuk diketahui, sementara Polda Metro Jaya telah mengamankan lima orang untuk dimintai keterangan diantaranya adalah FWK, GW, JJ, LW dan MDM.
Agenda diskusi tersubut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional seperti Refly Harun, Din Syamsudin, M Said Didu, Marwan Batubara, Ichanuddin Noorsy dan tokoh lainnya.