Tual - Ketua umum HMI MPO Cabang Tual Nurlela tatroman sesalkan atas ketidak pedulian Pemda, ASDP dan kadis perhubungan terhadap pelayanan transportasi di kecamatan kur selatan yang tidak lagi melayani masyarakat setempat.
Diketahui, Keresahan masyarakat dusun Fadol terkait ketidak ketersedianya transportasi laut tersebut sejak tanggal 4 mei 2024 hampir kurang lebih satu tahun kapal tidak beroperasi di dusun fadol kecamatan kur selatan
hal itu, Mahasiswa dusun fadol menggelar pertemuan dengan Pj Sekda kota tual Ibu Rini Atbar, S.H, M.H., pertemuan di gelar di balai kota tual. Selain pertemua mahasiswa juga penyerahan surat dengan komitmen menjaga keamanan di atas kapal.
Dalam pertemua PJ sekda kota tual menyampaikan alasan kenapa kapal tidak beroperasi akibat terjadi kesalah pahaman antara okum masyarakat dengan ABK kapal.
"Kapal tidak kesana karna ada rekam jejak masyarakat setempat. terkait kesalahan pahaman oknum masyarakat degan pihak ABK". Ujar PJ Sekda Kota tual.
Namun, ketua HMI MPO cabang Tual merasa heran dengan pernyataan tersebut. sebab, jika hal itu terjadi kenapa tidak di selesaikan agar permasalahan tersebut tidak berdampak kepada masyarakat secara luas.
"Jika terjadi kesalah paham oknum masyarakat maka perlu untuk di selesaikan oleh pihak yang berwajib sehingga tidak merugikan semua masyarakat, jangan hanya tindakan satu dua oknum, lalu semua masyarakat jadi korban".ujar Nurlela.
Kendati, Mahasiswa dan masyarakat dusun fadol berharap agar transportasi dapat beroperasi kembali seperti biasa di dusun fadol.
"Sebab kmp feri merupakan salah satu taranportasi utama penghubung, serta pelayanan utama untuk segala kelangsungan hidup masyarakat disana singga kami berharap dengan kehadiran kami bersama pemimpin kami disini untuk mewakilih semua pemuda dan masyarakat dusun fadol, berharap agar kapal dapat beroperasi kembali". Ujar Ketua Umum HMI MPO Tual kepada media minggu 11/08/2024
Lebi lanjut, hasil pertemuan tersebut PJ sekda kota tual dan pihak terkait berjanji akan segera menindaklanjuti persoalan ini agar kapal feri dapat kembali beroperasi untuk melayani masyarakat.
"Namun ironi janji tersebut juga belum di tepati pasalnya, dari bulan mei pertemua di gelar samapai pada bulan Agustus ini kapal belum juga di operasikan ke dusun fadol pemda sendiri juga belum ada kejelasan pasti". Ungkap nurlela
Terakhir ujar nurlela, Kecamatan kur selatan bukan pelankap administrasi kota tual, tetapi penentu pemekaran kota tual sebagai daerah otonomi baru yang punya hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan transportasi yang kayak dll.
"Kami muak dan geram dengan kondisi ini, masyarakat kur selatan dusun Fadol yang masuk di kota tual di pulau terluar terjauh butuh di perhatikan dan di layani, kami minta kepada selain Pemda kota tual dan pihak terkait dalam hal ini dinas perhubungan dan ASDP segera menindak lanjuti jika tidak jangan salahkan kami jika mengambil langkah lain untuk persoalan ini".Tutup Nurlela
