 |
| Ditulis oleh: Ismail. Kader HMI Cabang Jakarta Raya |
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi mahasiswa ekstrakampus memegag peran penting dalam perjalanan dan perkembangan intelektual serta politik di Indonesia, yang berpengaruh besar dalam membentuk arah masyarakat dan bagsa.
Kisah HMI tidak hanya berkiprah dan fokus pada dunia kampus atau aspek formal saja, akan tetapi lebih dari itu, HMI berjuangan dan berkontribusi pada perkembangan intelektual Muslim Indonesia.
Maka dengan itu untuk memahami peran HMI secara utuh, penting untuk melihatnya dalam kerangka waktu yang lebih luas, yaitu masa lalu, masa kini, dan masaa depan.
Sejarah HMI memang tidak bisa di lepas pisahkan dari situasi sejarah Indonesia dan peradaban Islam di Indonesia. Sejak awal didirikan sampai sekarang, kader HMI memang selalu diajarkan untuk berpikir kritis dan dituntut untuk selalu peka terhadap isu sosial, budaya maupun politik sehingga mempu memperlihatkan dirinya sebagai leader of change bagi bangsa dan negara.
Akan tetapi, perjalanan HMI tidaklah mudah. Dalam berdiri tegak pada masa awal, sangat banyak tantangan dan intervensi yang berusaha membubarkan HMI, akan tetapi Ayahanda Lafran pane dan kawan kawan mampu menunjukkan bahwa HMI mampu berdiri sendiri.
Sehingga dalam perjuangannya yang penuh gejolak, tidak heran HMI menjadi kebal akan ancaman maupun tindakan represif dalam menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan peradaban intelektual umat Muslim di Indonesia.
Pdt. Victor Immanuel Tanja pun pernah menulis tentang peran dan kontribusi HMI dalam berjuangan mempertahankan NKRI dan Islam pada masa ketegangan agresi militer Belanda dan polarisasi politik Indonesia.
Bukan hanya itu, mantan ketua umum PMKRI, Reynold Lumi cabang Yogyakarta juga mengakui kontribusi HMI terhadap intelektualitas dan kemajuan bangsa. HMI dianggap sebagai wadah perubahan yang berperan aktif dalam menyumbang ide-ide progresif dan pembentukan karakter bangsa.
Sebuah fenomena yang tak bisa di lupakan, Jenderal Sudirman dalam sebuah panggung Dies Natalis ke-I HMI, mengatakan bahwa HMI bukan hanya Himpunan Mahasiswa Islam, akan tetapi harapan masyarakat Indonesia yang menjadi simbol perjuangan dan aspirasi bangsa.
Pernyataan tersebut menjadi afirmasi bahwa HMI harus menjadi motor penggerak yang memainkan peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangun peradaban banga.
Dengan itu harapan nya HMI terus berjalan lurus sebagaimana visi awal, yaitu berdiri tegak untuk memperjuangkan Islam dan memajukan peradaban dan intelektual anak bangsa.
