![]() |
Foto: Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor urut 01.02 dan 03 |
JAKARTA - Penyelenggara Pemilu akan kembali menggelar debat pamungkas terakhir dalam ajang Pilpres 2024. Debat yang akan digelar pada hari Minggu, (4/2/2024) di Jakarta Convention Centre. Adapun dalam debat ini akan mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan sumber daya manusia dan inklusi.
Menyikapi dinamika debat Pilpres pertama hingga keempat, Koordinator Relawan Pecinta Gibran Generasi Muda 2024 (Peran Garda 24), R. Wijaya Dg Mappasomba menilai efek debat memiliki pengaruh yang luar biasa di mata masyarakat. Hal ini, sambungnya, dianggap memberikan peluang terjadinya polarisasi dan fanatisme dukungan masyarakat kepada Capres yang didukungnya.
"Kondisi ini berdampak pada munculnya narasi-narasi menghina, merendahkan, saling hujat hingga aksi saling lapor diantara sesama anak bangsa baik yang berlatar praktisi, elit politik hingga masyarakat, media sosial menjadi tuan rumah, menjadi alat utama yang mengawali semua polemik yang mengarah pada perpecahan anak bangsa," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (3/2/24).
Untuk itu, pria yang biasa disapa Jaya ini mengajak masyarakat, elit politik, pegiat media, pegiat sosmed, pakar politik, pengamat politik untuk bersama-sama menciptakan suasana damai dengan meyakini masyarakat bahwa Pilpres 2024 akan berjalan secara luber dan stop provokasi yang akan menimbulkan gesekan sosial.
"Sebelumnya dalam setiap pelaksanaan debat Pilpres selalu menampilkan intrik saling menjatuhkan, saling mencari kelemahan paslon. Sehingga hal ini berdampak pada munculnya dinamika di masyarakat yang menimbulkan polarisasi kebencian, tuduhan tidak mendasar yang dikhawatirkan akan memberikan efek legitimasi dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2024," pungkasnya.