 |
| Foto: Kampus Institut Ilmu Al-quran Jakarta (IIQ Jakarta) |
JAKARTA - November menjadi bulan sibuk bagi mahasiswi Institut Ilmu Al-quran Jakarta (IIQ Jakarta), utamanya bagi Pemilihan Raya (Pemira) calon Pimpinan dan parlemen senat mahasiswi institut ilmu al-quran (Sema IIQ), presiden mahasiswa Institut Ilmu al-quran (Dema IIQ) dan Presiden (Dema Fakultas), mahasiswi antusias dengan perayaan pesta demokrasi IIQ.
Namun di tengah berjalannya pesta pemilu raya tahun ini, terjadinya persoalan yang menciderai demokrasi kita, berupa intimidasi, dan teror yang sangat disayangkan pada hal ini.
"Saya suci Aurina mahasiswi fakultas ekonomi syariah yang mencalonkan diri sebagai calon pimpinan Dema IIQ jakarta mendapat intimidasi dan teror dari beberapa pihak berupa pesan WhatsApp dengan maksud mengancam saya untuk mundur dari pencalonan presiden Dema IIQ apabila tuntutan tersebut tidak di indahkan maka ada sesuatu hal yang akan mengancam saya, hal ini lah yang membuat saya khawatir untuk berkampanye secara bebas sehingga saya tidak hadir saat masa kampanye berlangsung." Uajarnya kepada mediamedia, sabtu 2/12/2023
Selain itu, iya mengajak seluruh mahasiswi IIQ Jakarta agar dapat bersama sama menghidupkan demokrasi dengan indah di kampus kami tercinta.
"dengan tidak ada paksaan, ancaman, teror bahkan intimidasi kepada siapapun, supaya nantinya hal ini tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemira dan merusak nilai nalai demokrasi di tahun tahun selanjutnya. yang harusnya demokrasi itu ruang kebebasan semua pihak bukan justru menjadi ketakutan tersendiri bagi setiap kandidat di pemira."Tuturnya
Iya juga, mengucapkan terimakasih kepada kepala bagian kemahasiswaan dan pengawas pemilu raya yang telah bertindak terhadap perkara ini, dan telah memberikan waktu khusus bagi saya untuk berkampanye.
"Semoga kita semua dapat mempertahankan independensi serta bijak dalam hal apapun. Mari kita jaga dan rawat demokrasi kita bersama di pemilu raya." Tutupnya
