Iklan

terkini

Dugaan Proyek Mangkrak Pembangunan Agro Eduwisata, GMI-INDONESIA: Desak Menteri Yasin Limpo Evaluasi Dirjen PSP

Admin RP
, Juni 02, 2023 WIB Last Updated 2023-06-02T13:42:38Z

Foto: program agro eduwisata diduga Mangkrak


JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian merealisasikan program agro eduwisata di tiga titik yang terletak di Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.


Program yang mulai dikembangan pertengahan 2022 tersebut, diharapkan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani yang terampil dan mandiri di bidang agroteknologi dan agribisnis dengan potensi wisata dan provitas pertanian di daerah itu.


Salah satu agro eduwisata yang tengah dalam proses pembangunan yaitu Agro Eduwisata Artala, yang ditargetkan selesai pembangunannya pada Februari 2023, kawasan ini diproyeksikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat.


Agro eduwisata di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas ini berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter dan dibiayai oleh Kementan. Lokasi tersebut terletak di posisi yang menyuguhkan sejauh mata memandang yang memikat.


"Fakta dilapangan hingga bulan Juni tahun 2023 belum ada peresmian Agro Eduwisata di dua kecamatan ini oleh Kementerian Pertanian RI, " imbuh Muh Nabil Ketua GMI - Indonesia kepada media pada Jumat 2/6/2023


Pembangunan Agro Eduwisata Terhambat Musibah Gempa


Bencana alam melanda Kabupaten Cianjur, Senin, 21 November 2022. Cianjur dilanda gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo. Imbasnya, pembangunan agro eduwisata di Cipanas dan Warung Kondang terhenti. Barulah di awal tahun 2023, pembangunan Agro Eduwisata di dua kecamatan ini kembali dilanjutkan. 


" Proyek Pembangunan Agro Eduwisata Di dua kecamatan yakni cipanas dan warung kondang seharusnya selesai pada tahun 2022 namun karena adanya bencana Alam gempa bumi yang melanda Kab. Cianjur pada bulan November 2022, imbasnya pembangunan tersebut dihentikan. yang kami pertanyakan disini dimanakah anggaran itu mengalir pasca penghentian sementara proyek Agro Eduwisata."Ucap Muh Nabil. 


Berdasarkan UU Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017 ada beberapa asas yang harus dipedomani yakni kejujuran dan keadilan, manfaat, kesetaraan, keserasian, keseimbangan, profesionalitas, kemandirian dan keterbukaan. 


" Dari asas UU Jasa Konstruksi tersebut tidak ada sama sekali yang dipedomani oleh pihak Dirjen PSP Kementan dalam pembangunan Proyek Agro eduwisata di Cipanas, Dirjen PSP Kementan terkesan tertutup proyek ini kami menduga telah ada penyelewengan anggaran kepada orang-orang yang berkepentingan pribadi sehingga melupakan Agro Eduwisata ini dapat sangat berdampak oleh masyarakat luas di Cipanas, Cianjur," Lanjut Muh Nabil. 


"Kami meminta agar Menteri Pertanian RI Bapak Syahrul Yasin Limpo agar mengungkap dan mengevaluasi kinerja Dirjen PSP Kementan jika terbukti maka segera proses secara hukum agar kepercayaan publik terhadap Kementerian Pertanian RI tidak memudar dikarenakan adanya kasus korupsi ditubuh Kementerian Pertanian serta kami kader GMI-indonesia akan turun ke depan Kementerian Pertanian RI untuk membantu masyarakat Cipanas,Cianjur agar didengar aspirasinya oleh Bapak Syahrul Yasin Limpo." Tutup Muh Nabil

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dugaan Proyek Mangkrak Pembangunan Agro Eduwisata, GMI-INDONESIA: Desak Menteri Yasin Limpo Evaluasi Dirjen PSP

Terkini

Iklan