 |
| Foto: Flayer |
Jakarta - 15 Desember 2022, kabar buruk mendatangi tubuh intelektual Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Cabang Jakarta Selatan. Ketua umum terpilih, yaitu Saudara Agus Setiawan yang merupakan adik dari Gunawan Al Bima. Gunawan Al Bima adalah orang yang memiliki posisi sentral pada bidang Pembinaan Anggota Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam(PB HMI). Selain itu Gunawan Al Bima juga merupakan tim careteker bentukan PA PB HMI. Tim careteker tersebut adalah berjumlah tiga orang, yaitu M.Nur Latuconsina, Gunawan Al Bima, dan Syahrul Rizal. Yang menggiring opini kader se Jakarta Selatan bahwasanya telah terjadi praktek nepotisme dalam tubuh HMI Cabang Jakarta Selatan adalah kedekatan persuasif kedaerahan antara, Gunawan Al Bima, Syahrul Rizal, dan ketua umum terpilih yang tidak melalui forum demokrasi Agus Setiawan.
Konferensi Cabang yang digelar oleh nepotisme careteker bentukan PAO PB HMI secara diam-diam ini beberapa kali mendapat tentangan dari kader Hmi Se Jakarta Selatan, pasalnya setiap melaksanakan forum konfercab, tim careteker tersebut selalu tidak bercermin pada AD/ART HMI. Dimana didalam AD/ART HMI dijelaskan bahwasanya forum bisa dilaksanakan pada saat peserta sidang mencapai jumlah 50/1. Namun karena ambisi dari nepotisme mereka maka sesegera mungkin digelar Konferensi cabang yang cacat konstitusi.
Terlepas dari itu semua, ketua umum cabang yang terpilih yakni Agus Setiawan juga secara konstitusi sangat tidak layak menjadi kandidat ketua umum, pasalnya di Ad/Art HMI menjelaskan bahwasanya kandidat ketua umum cabang harus pernah sekurang-kurangnya menjabat sebagai ketua komisariat atau pengusrus cabang. Disamping itu juga saudara Agus Setiawan sementara ini masih menjabat sebagai Ketua Koordinator Komisariat di Universitas Nasional. Maka dari itu bisa disimpulkan bahwasanya ambisi nepotisme di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta selatan hari ini dipelopori oleh kehausan akan jabatan dana kepentingan politik Ketua Bidang PA PB HMI.
Hmi hadir di tengah-tengah intelektual mahasiswa bukanlah sebagai wadah untuk memenuhi kebringasan kader akan jabatan, tapi sesuai dengan tujuannya yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang dirihoi Allah SWT.
penulis: Gubahan R (Kader Cabang Jaksel)
