Iklan

terkini

LIMAJAYA: Serukan Turun Kejalan. Soal Kenaikan Harga BBM dan Ojek Online,

Admin RP
, Agustus 24, 2022 WIB Last Updated 2023-02-08T16:34:19Z

Foto: istimewa. Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (Limajaya) 

Jakarta - Koordinator Presidium Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA), Farid Sudrajat menolak adanya rencana pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite.


Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan jika pekan depan pemerintah akan menaikkan BBM jenis Pertalite. 


"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. tapi untuk diketahui harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibanding mayoritas negara di dunia," kata Luhut dalam keterangan resmi sebagaimana dikutip dalam CNBC Indonesia, Minggu (21/8/2022).


Farid menilai bahwa keterangan Luhut terkait skema kenaikan BBM merupakan bentuk pengkhianatan pada rakyat.


"Saat ini rakyat sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, rakyat sedang melakukan pemulihan, baik pemulihan ekonomi maupun kesehatan. Bukankah apa yang dikatakan Luhut terkait kenaikan harga BBM adalah sebuah pengkhianatan kepada rakyat ?," ujar Farid dalam keterangan resminya, Selasa (23/8/2022).


Berdasarkan kajian serta analisisnya, Farid yakin kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek bola salju. Bahkan akan memberikan tambahan inflasi pada Indonesia.


"Kenaikan BBM dalam hal ini akan berdampak pada naiknya bahan pokok dan energi. Kenaikan barang pokok sudah tentu akan menimbulkan inflasi," katanya.


Farid menilai jika kenaikan harga BBM tidak terlepas dari adanya oligarki yang bermain, terlebih berdasarkan catatannya, Indonesia berencana membeli minyak dunia dengan harga lebih kecil dari harga pasar minyak dunia 


"Kenaikan BBM bersubsidi cenderung menguntungkan oligarki, karena Indonesia punya rencana membeli minyak dari Rusia, dimana harga minyak rusia 30% lebih kecil dari minyak dunia. Ketika indonesia berencana membeli minyak murah kenapa BBM naik? Artinya kenaikan BBM hanya akan menguntungkan oligarki dari segi angka biaya produksi," jelas Farid.


Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi yang disampaikan oleh Luhut baru-baru ini, telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah hendaknya  menunda wacana tersebut serta membuka keran bagi mahasiswa untuk turut serta memberi masukan kepada pemerintah.


"Menurut saya pernyataan Pak Luhut telah menciptakan kegaduhan terkait isu kenaikan BBM. Jadi kami meminta kenaikan BBM ini ditunda saja dulu, karena melihat situasi yang belum memungkinkan," tegas Farid.


Sisi lain, Kementerian Perhubungan juga telah mewacanakan akan menaikkan tarif ojek online ditengah maraknya isu terkait kenaikan harga BBM. Farid juga menegaskan dirinya akan turun ke jalan jika usulnya tak diindahkan.


"Apalagi rencana Kemenhub akan menaikkan tarif ojek online yang tentunya akan berdampak pada driver ojol, yang dimana dalam kurun waktu yang sama kenaikan BBM dengan kenaikan tarif ojek online akan tetapi pendapatan dari driver ojek online pun dalam sistem pembagian hasil tidak menambah. Maka Kami akan turun kejalan bersama rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi," tutup Farid.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • LIMAJAYA: Serukan Turun Kejalan. Soal Kenaikan Harga BBM dan Ojek Online,

Terkini

Iklan