 |
| Foto: Ikatan Mahasiswa Sumenep Jakarta (IMSJ). Irfan Maftuh |
Jakarta - Dugaan penganiayaan yang dilakukan pria berinisial C terhadap Ahmad Fadzil dan Ijang di Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur mendapat sorotan dari Ikatan Mahasiswa Sumenep Jakarta (IMSJ).
Koordinator IMSJ Irfan Maftuh meminta Kapolres Sumenep mengevaluasi Kapolsek Sapeken Iptu. Datun S. Sebab, sambungnya, pihaknya merasa jajaran Polsek Sapeken tidak serius menangani laporan masyarakat.
"Carut-marut penanganan penyidik terhadap kasus penganiyaan terhadap korban Ahmad Fadzil dan Ijang di Desa Pagerungan Kecil. Yang berakibat laporan masyarakat tidak diterima," ujar Irfan Maftuh dalam keterangan persnya, Selasa (26/7/22).
Pada hari Minggu (24/7) Ahmad Fadzil selaku korban penganiayaan oleh pria berinisial C warga Pegerungan Kecil sudah melaporkan tapi kinerja jajaran Polsek Sapeken masih mandek dan bertele-tele, yang berakibat laporan korban tidak dapat diterima karena berbagai alasan.
 |
| Foto: Korban Penganiayaan. |
"Harusnya kasus penganiyaan seperti ini harus cepat ditangani oleh pihak kepolisan setempat karena sudah jelas pelaku patut diduga melakukan pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia," pintanya.
Dari sini, dirinya mempertanyakan kinerja Polsek Sapeken dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban penganiayaan Ahmad Fadzil dan Ijang yang diduga dilakukan oleh pria berinisial C.
Maftuh mengakui, selama ini pihak korban sudah melaporkan ke Polsek Sapeken tapi belum ada penanganan dari pihak Polsek Sepeken.
“Yang menjadi soal adalah terkesan sekali pembiaran dengan penganiayaan terhadap Ahmad Fadzil dan Ijang, karena masih bertele-tele. Ketegasan Polsek Sapeken untuk memperhatikan kasus ini sangat minim,” akuinya.
Maka dari itu, Ikatan Mahasiswa Sumenep DKI Jakarta mendukung Kapolres Sumenep AKBP. Edo Setya untuk mengevaluasi kinerja Kapolsek Sepeken dalam menangani kasus penganiyaan yang terjadi di Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur tersebut.
